--- Service Notebook Smartphone Android Iphone di Kota Malang, terima service dari luar kota/pulau, dengan pengiriman via JNE/TIKI/POS dll , hubungi PILAARCOM-jl Soekarno-Hatta 10 Malang WA:081933016868 ---

kerusakan umum laptop Toshiba

Kali ini saya akan menulis pengalaman yang telah saya alami selama memiliki laptop Toshiba L510-ST4305 selama empat tahun terakhir laptop ini dibeli dari awal 2009.
photo0165
Selama yang saya rasakan menggunakan laptop ini adalah sangat memuaskan, bagaimana tidak laptop yang menurut saya tergolong lengkap pada tahunnya.
rating
Langsung ke permasalahan, selama 3 tahun terakhir laptop ini tidak mempunyai masalah sama sekali, dan masalah pun muncul ketika saya bermain game online 2 hari nonstop tanpa henti.
Masalah pertama yang saya rasakan adalah blue screen pada start up (booting)
photo0171
Saya pikir ini masalah biasa, dan ternyata masalah ini berkelanjutan. Sampai saya install ulang Windows pun tetap seperti ini. Saya mencoba mencari jalan keluar dengan browsing di Google, dan ternyata masalah pada laptop Toshiba L510 banyak juga. Saya cari-cari semua artikel yang membahas tentang ini, sampai saya bertanya di forum answers.microsoft.com dan masih tetap saja begini. Ada salah satu website yang menyarankan untuk menswitch core dan frekuensinya. saya coba mengubah settingan tersebut memlalui bios.
dan ini adalah gambar default buat yang blue screen
photo0170
Pada gambar tersebut, saya ganti pada bagian Dynamic CPU Frequency Mode dari dynamic menjadi always low, lalu save dan exit bios.
Pada settingan tersebut tetap saja mengalami blue screen pada start up, tetapi blue screen tersebut hanya sampai 3x restart saja dan sistem berjalan seperti biasa.
kemudian aku ubah lagi pada bagian Core multi-processing dari enable menjadi disable, dan Dynamic CPU Frequency aku ubah menjadi dynamic. Pada settingan bios ini sistem berjalan dengan mulus, start up lancar, tetaoi jika sudah main berjam-jam menggunakan settingan ini biasanya laptop menjadi hang.
Saya penasaran dengan dengan masalah seperti ini, sampai saya bongkar sendiri laptopnya.
photo0181
Saya mencari data-data pada IC-IC di rangkaian motherboard tersebut. Kemudian saya menemukan IC tentang CPU Frekuensi, dari pencarian di Google dengan kata kunci datashet nec tokin 0e907
nec tokin
Dari data di web tentang IC ini, ini adalah IC kapasitor yang memiliki kutub, artinya mempunyai muatan positif dan negatif, kemudian tentang frekuensi, dll. mengingat kata frekuensi saya pernah melihat kata tersebut dalam settingan bios. Saya mempunyai dugaan kalau IC itu yang rusak. kemudian saya membeli IC tersebut dengan nama nec tokin 0e907, versi laptop lain mungkin ICnya beda, seperti nec tokin 0e128 atau yang lainnya.
Saya membeli IC tersebut dengan harga Rp 45.000,00 dengan kondisi baru. IC tersebut banyak di jual di toko-toko komputer yang menjual perlengkapan atau di galeri play station.
Saya cabut IC yang lama yang masih tertempel di motherboard dengan peralatan seadanya (saya mencabut dengan gunting kuku dan tang). Kemudian pasang IC yang baru di moterboard tersebut. Oiya, jika anda tidak tau posisi IC tersebut, biasanya letaknya berada di dekat processor atau di sebaliknya processor.
Pasang IC tersebut dengan solder dan bahan tambah timah dan serabut kabel. caranya : hubungkan kutub-kutub postif dan negatif dari IC tersebut (untuk yang belum tau kutubnya, bisa liat di web) kemudian tempel pada kutub lawannya dengan solder dan direkatkan dengan bahan tambah timah.
photo0182
Setelah terpasang IC yang baru, saya langsung coba dengan settingan di bios untuk core multi-processoringnya enable, dan dynamic cpu frequencynya dynamic. dan hasilnya sukses berjalan dengan normal.
oiya setelah saya cari di web, kerusakan pada IC ini biasanya :
1. MATI TOTAL
2. GAMBAR PECAH
3. RANDOM RESTART
4. SERING HANG
Sekian pengalaman dari saya dengan L510 dan sekarang saya masih menggunakan L510 untuk memposting postingan ini, karena jika anda service di service center, anda akan disuruh mengganti motherboard, dan harga motherboard untuk tipe ini adalah setengah dari harga laptop umum.
Semoga bermanfaat

masalah NEC Tokin

CARA MEMASANG NEC TOKIN PADA MAINBOARD TANPA MESIN BGA REWORK
.
NEC TOKIN adalah tergolong pada sebuah jenis CAPACITOR, Fungsi utamnya adalah mampu untuk menyimpan sementara sebuah arus, Nah kalau bicara arus dan tegangan tentu ada banyak kaitannya, Dengan rangkaian POWER MAINBOARD, Dan power yang tersambung langsung dengan TOKIN adalah IC RSX dan IC CELL, Jadi tidak mengherankan jika IC RSX dan IC CELL tidak mampu bekerja jika, TOKIN yang berfungsi untuk menyuplai POWER padanya, Rusak atau Mati. Maka sinyal YLOD akan ditampilkan, Bagaimana mengganti NEC TOKIN, Tanpa menggunakan mesin BGA REWORK? Karena tidak mungkin kita memasangnya dengan hanya menggunakan BLOWER. Tentu jika secara langsung digunakan BLOWER tanpa TRIK, maka NEC TOKIN akan melepuh, Rusak tutupnya, atau rusak bagian body nya
Proadliser kapasitor atau disebut mudahnya saja NEC TOKIN, pada dasarnya berfungsi sama seperti kapasitor-kapasitor yang lain, Yang sering dipergunakan sebagai kapasitor decoupling, dalam kaitannya pada power mainboard playstation, Terutama pada rangkaian prossesor, proadlizer capasitor alias nec tokin memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki kapasitor biasa, misalnya kapasitas yang sangat besar (bisa lebih dari 1000 Micro farad), Dan kemampuan inilah yang mnyebabkan proadlizer capasitor atau nec tokin disebut juga dengan SUPER CAPASITOR
Untuk menentukan GANTI atau TIDAK, pada saat berhadapan dengan sebuah NEC TOKIN, Anda bisa saja menggunakan ESRmeter, Bisa mengukur secara ON-BOARD. Tapi kalau keadaannya menyedihkan seperti saya karena tinggal dihutan, dan dihutan tentu susah mencari yang jual ESRmeter, Terpaksa dipilih cara OFF-BOARD untuk mendapatkan cara yang lebih baik dan akurat
Jika kita sudah mengukurnya, Dan sudah mampu untuk memilah-milah nya, Mana yang benar, dan mana yang rusak, Dari TOKIN yang sudah dicabut, Sekarang tugas kita adalah memasang yang bener, Untuk kembali dipasangkan pada PAD, Pada mainboardnya, Inilah tujuan kita sekarang, Tapi bagaimana jika kita, Sekarang tidak memiliki mesin BGA REWORK? bisakah kita memasang TOKIN dengan mulus, Dengan benar dan tanpa cacat pada Body nya? Jawaban saya bisa, Dan harus tanpa cacat, Tanpa BGA REWORK, Dan tanpa BLOWER. Caranya?
Periksalah dan ukurlah NEC TOKIN yang telah dicabut, Tempatkanlah PROBE MERAH dan HITAM tepat pada PAD masing-masing, Tertukar probenyapun tidak masalah. Jika di AVOmeter terdapat capacitance meter, Diukur dengan cara OFF-BOARD adalah cara yang tepat.
Sekarang setelah diukur, Pisahkanlah hasilnya, Hasil yang baik dan hasil yang buruk pisahkan jangan dicampur dan tempatkan pada tempat yang bersih dan kering.
Sekarang Ambil kawat EMAIL, Kupas dengan menggunakan CUTTER yang tumpul, Setelah terlihat warna tembaga asli nya, Rata dan tidak menyisakan kulit emailnya, Sekarang anda lumuri kawat tersebut dengan timah, Gunakan solder, Dan sekali lagi lumuri merata, Seluruh badan kawat yang telah kita kuliti tadi
Sekarang tempelkan pada tiap kaki Positife dan kaki negatife dari NEC TOKIN. Gunakan kawat tadi yang telah dilumuri oleh timah, Pastikan tidak ada kawat yang bersatu dengan kawat yang lain, Sesuaikan alurnya. Dan gunakan solder untuk menempelkannya.
Sekarang tempelkan pada PAD di Mainboard , Tiap ujung dari kawat yang kita telah tempelkan pada NEC TOKIN, Anda panaskan dengan menggunakan soldernya, Dan pastikan semua kawat telah membuat Joint yang baik diantara PAD dan PIN dari NEC TOKIN nya
Sekarang putuskan ujung kawat yang berlebih yang kelihatan nongol di sisi kiri dan kanan tepian pada NEC TOKIN nya, Gunakan CUTTER yang tajam, Sekarang tutup dengan sedikit timah pada tiap VCORE nya, Usahakan jangan sampai terlihat, Masih tersembul dan tersisa kawat emailnya tadi, Biar kelihatan anda bekerja dengan profesional dan baik, Sepintas kata orang, pasti anda bekerja memakai mesin BGA REWORK, Karena percaya deh, Bagi yang punya BGA REWORKpun, Kalau tidak menguasai teknik Reflowing yang benar, Pasti Mleot dan Rusak Cassing body dari nec tokin nya. Emang gampang menguasai Reflowing?
Mudah-mudahan sekarang anda bisa katakan MAsang tokin, Gampanglah.
semoga bermanfaat
Foto Sparepart laptop.
Foto Sparepart laptop.

masalah black screen

Salah satu penyebab sebuah laptop tidak tampil atau black screen adalah adanya masalah pada VCore dan ternyata pada jalur VCore ini terdapat 3 komponen penting yang sering menjadi penyebab bermasalahnya VCore pada sebuah laptop.
Komponen ini adalah Tantalum capacitors, Mosfet dan Stepdown IC controller.

Mosfet pada jalur VCore
Pada gambar diatas, adalah beberapa mosfet yang ada pada jalur utama VCore pada sebuah laptop Acer, secara umum terdapat 4 buat mosfet pada jalur ini.
IC stepdown jalur VCore
Dan ini adalah ic stepdown controller yang bekerja sebagai pengatur tegangan pemicu mosfet sehingga tegangan sumber laptop 19V bisa diturunkan menjadi kira-kira 1,05V ( VCore ) dan digunakna oleh prosesor untuk melakukan tugasnya. Dan komponen satu lagi yang juga penting adalah Tantalum Capacitors yang secara teori berfungsi mengurangi ripple tegangan sehinggan tegangan DC yang masuk ke VCore bisa benar-benar halus.
Apa efek dari masalah Vcore ini?
Secara umum efek dari Vcore tidak keluar adalah tentu saja laptop tidak bisa menampilkan gambar apapun dan tidak bisa booting namun masih bisa dinyalakan ditandai dengan kipas yang berputar normal, lampu indikator power menyala normal dan proses charging juga berjalan normal, para teknisi biasa menyebut hal ini sebagai Black Screen.
Tanda lebih detail dari masalah ini adalah saat laptop ditekan tombol powernya maka laptop menyala indikator powernya beserta kipas, dan jika tombol power ditekan lagi satu kali tanpa ditahan maka laptop langsung mati, ini biasanya disebabkan karena IC stepdown bermasalah atau rusak.
Dan laptop bisa tampil dan booting namun tidak berhasil sampai masuk windows, restart terus berulang-ulang, ini biasanya disebabkan karena kapasitor tantalum di jalur VCore juga yang bermasalah seperti kita sudha bahas di session terdahulu.
Demikian gambaran secara umum masalah VCore pada sebuah laptop semoga bermanfaat.

laptop matot

Dalam artikel ini saya akan share pengalaman tentang cara memperbaiki Laptop mati total. Laptop mati total dalam hal ini kita spesifikasikan dengan kondisi sebagai berikut :
1. Laptop tidak bisa di charge, jika tetap di charge maka lampu indikator pada Charger akan mati
2. Laptop tidak merespon jika tombol powernya di tekan
3. Kematian laptop tidak diakibatkan oleh benturan atau terjatuh
4. Kematian Laptop tidak disebabkan Laptop kena air, misalnya kehujanan
Jika Laptop anda mati total dengan kondisi sebagimana disebutkan diatas maka cara memperbaikinya adalah sebagai berikut, dalam artikel ini laptop yang kita perbaiki adalah Lenovo, namun bisa diterapkan pada semua jenis laptop :
1. Sebelum memulai job ini syarat penting yang wajib dimiliki adalah anda harus bisa menggunakan solder dan harus punya keberanian untuk membungkar total laptop
2. Lepas battery laptop
3. Bungkar total laptop, biasanya dimulai dari keyboard. Jangan lupa melepas semua perangkat input termasuk hard disk, DVD room, wireless, modem dll.
4. Angkat mainboard laptop dari kesingnya.
5. Siapkan AVO meter untuk pengecheck-an dan segera panaskan Solder
6. Check konektor charger pada mainboard, hubungkan probe merah AVO meter pada kabel merah ( + ) dan probe hitam pada kabel hitam ( - ). Posisi selector AVO meter pada Ohm meter. Jika AVO meter menunjukkan adanya short circuit maka ini menunjukkan ada komponen yang rusak ( short ).
laptop cable connector
7. Untuk mencari komponen yang rusak mulailah dari IC power, lihat gambar dibawah
IC power laptop
Ciri-ciri IC power yang rusak bisa dilihat menggunakan AVO meter, jika jarum AVO meter mentok ke kanan ( posisi probe di bolak balik pada kedua sisi kaki IC yang dijumper, 4 kaki pada satu sisi dan tiga kaki pada sisi yang lain ) maka IC power rusak, atau jarum AVO meter diam saja juga menunjukkan IC rusak
8. Jika ada IC power yang rusak maka ganti dengan yang normal, bisa diambil dari laptop yang lain atau bisa beli yang baru, browse di google untuk mendapatkannya
9. Jika semua IC power normal maka lanjutkan pengecheckan
10. Cari skema laptop sesuai dengan  type laptop anda, browse di google untuk mendapatkannya, anda bisa download gratis di beberapa situs yang menyediakan skema laptop gratis. Disini juga ada beberapa laptop schematics namun tidak lengkap.
11. Jika anda bisa mendapatkan skemanya maka cari jalur B+ atau pada beberapa skema munggunakan kode Vin atau V+ atau kode lain yang sejenis yang maksudnya adalah jalur sumber tegangan utama. Untuk menemukan jalur ini kamu bisa meng-urutkan mulai dari jek charger, setelah melewati ic power itu biasanya langsung masuk jalur B+. Setelah B+ ditemukan check menggunakan AVO meter untuk memastikan bahwa jalur B+ short circuit.
12. Pisahkan jalur B+ dengan jalur komponen yang lain satu persatu sambil di check menggunakan AVO meter untuk memetakkan jalur yang short circuit. Caranya adalah putuskan jumperan yang menghubungkan B+ ke komponen yang lain, kode jumperan ini adalah J... ( J1, J2 dst. ). Pada beberapa jenis motherboard jumperan ini tidak ada, maka kamu harus lebih teliti dalam melanjutkan pengecekan.
13. Setelah jalur B+ dipisahkan dari jalur lanjutan maka check menggunakan AVO meter, maka kita akan menemukan block rangkain yang short circuit. Dan lanjutkan untuk mencari komponen yang rusak pada block yang telah kita temukan.
14. Biasanya dalam kasus seperti ini ada sebuah komponen capacitor ( kapasitor ) yang rusak, konslet, sehingga menghubungkan jalur B+ ke ground. Lihat gambar dibawah

Broken Capacitor
15. Cari kapasitor yang short ( rusak ), lepas kapasitor yang anda curigai dan check menggunakan AVO meter, jika sudah ditemukan segera ganti dengan kapasitor yang lain, yang normal.

Langkah-langkah diatas bisa diterapkan pada semua jenis laptop, berdasarkan pengalaman dengan mengganti kapasitor yang short tersebut masalah bisa di atasi. Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan adalah rusaknya kapasitor ini bisa mengakibatkan IC power ikutan rusak, maka kita perlu untuk teliti dalam memastikan kondisi IC power. Silahkan bacaposting yang satu ini untuk mengetahui penyebab umum laptop bisa mati total. Semoga pengalaman cara memperbaiki laptop mati total ini bermanfaat, jika ada yang kurang jelas bisa ditanyakan di area komentar, atau download ebook-nya disini. Maaf beberapa waktu terakhir komentar sudah tidak bisa lagi arena sudah mencapai lebih dari 1000 komentar, insyaAllah sebentar lagi kita akan set bisa bisa komen-komen-an lagi.

cara chek transistor MOSFET / IC power ???

Sebuah motherboard laptop memiliki banyak sekali IC power yang berfungsi sebagai saklar maupun komponen proteksi yang biasanya menggunakan IC jenis MOSFET. Maka untuk melakukan analisa penting sekali bahwa kita bisa memastikan kondisi dari MOSFET tersebut. AVO meter atau Multitester kiranya bisa kita gunakan untuk memastikan kondisi daris ebuah mosfet yang biasa dikenal dengan IC power pada motherboard laptop.
Ikuti langkah-langkah dibawah ini untuk mengetahui kondisi sebuah MOSFET.
MOSFET motherboard laptop
MOSFET motherboard laptop
Sebagaimana gambar diatas, MOSFET memiliki 3 bagian kaki, S (Source/Sumber), G (Gate/Pemicu) dan D (Drain/Output). MOSFET yang normal kondisinya adalah sebagai berikut dengan berurutan, Selektor Multitester pada posisi OHM.
1. Colokkan Probe merah Multitester ke kaki D, Probe hitam ke kaki S, maka jarum akan bergerak namun tidak sampek mentok ke kanan (tidak menunjukkan angka 0), jika posisi probe dibalik maka jarum sama sekali tidak bergerak
2. Colokkan Probe merah ke kaki S, Probe hitam ke kaki G, maka jarum Multitester tidak bergerak sama sekali.
3. Colokkan Probe merah ke S, Probe hitam ke kaki D, maka jarum Multitester akan bergerak namun tidak mentok ke 0 Ohm.
4. Colokkan Probe merah ke G, Probe hitam ke D, maka jarum Multitester tidak bergerak sama sekali.
5. Colokkan Probe merah ke kaki S, Probe hitam ke kaki D, maka jarum Multitester tidak bergerak sama sekali.
Jika kondisi MOSFET yang kamu cek seperti diatas, maka MOSFET normal, namun jika tidak sama dengan kondisi diatas maka MOSFET rusak atau bocor,

TAZKIYAH AL-NAFS


(Gagasan Penjernihan Hati dan Diri untuk Menuju Pribadi Madani)
Oleh: Muhammad Fathurrohman, M.Pd.I

 A.    Latar Belakang
Nafs merupakan salah satu bagian yang ada pada manusia, dengan nafs manusia akan menjadi lebih mulia daripada makhluk lain, demikian juga sebaliknya dengan nafs manusia juga akan lebih rendah derajatnya dibandingkan dengan makhluk lainnya. Nafs tersebut melekat pada diri manusia karena merupakan esensi dari manusia.
Nafs merupakan salah satu perkara yang mengalangi untuk mencapai ma’rifat. Jika nafs dibiarkan secara terus menerus maka ia seperti kuda yang kalau permintaannya dipenuhi secara terus menerus ia akan menjadi sombong, akan tetapi jika ia dibiarkan (tidak dipenuhi permintaannya), maka ia akan menjadi lemah dan menurut pada manusia.
Kebanyakan dari nafs mengajak menuju ke jalan yang sesat. Karena pada dasarnya nafs hanya memburu kesenangan yang sementara saja. Nafs enggan jika harus bersusah payah dalam melakukan sesuatu, ia hanya mengingnkan bagaimana dalam waktu tersebut ia dapat merasa senang. Dan ia tidak peduli dengan nasibnya pada waktu yang akan datang.
Cara yang terbaik untuk mengalahkan nafs ialah dengan mengekang diri kita jangan sampai diri kita dikuasai oleh nafs. Kita harus mengekang nafs dan mengajaknya untuk beribadah kepada Allah serta berbuat baik. Cara tersebut dalam istilah sufi dapat dinamakan tazkiyatun nafs atau jihadun nafs.
Cara tazkiyatun nafs ini dirumuskan oleh seorang sufi, seorang sufi dengan yang lainnya pasti mempunyai cara yang berbeda-beda. Tetapi di sini kami akan membahas secara global mengenai cara tersebut, karena pada dasarnya cara tersebut mempunyai inti yang sama, sedangkan implikasinya yang berbeda. Perbedaan tersebut didasari oleh pengalaman setiap sufi berbeda-beda, tetapi dalam hal itu kita tetap melandaskan pada al-Qur’an dan al-Hadits.
B.      Pengertian an Nafs
Nafs adalah istilah yang paling umum dalam psikologi sufi, karena istilah ini diterjemahkan sebagai ego, atau jiwa, intisari, nafas. Dalam bahasa arab, nafs mempunyai banyak arti, dan salah satunya adalah jiwa. Oleh karena itu ilmu jiwa dalam bahasa Arab disebut dengan ilmu nafs. Nafs dalam arti jiwa telah dibicarakan para ahli sejak waktu yang sangat lama. Yaitu sejak ilmu pengetahuan berkembang di negara-negara Islam.
Sedangkan menurut ahli tasawuf nafs diartikan dengan sesuatu yang melahirkan sifat tercela. Al-Ghazali misalnya menyebutkan nafs sebagai pusat potensi marah dan syahwat pada manusia dan sebagai pangkal dari segala sifat tercela. Pengertian ini dipahami dari hadits yang berbunyi:
اعد عدوك نفسك التي بين جنبيك
“Musuhmu yang paling berat adalah nafsumu yang ada di dua sisimu” .
Maka dari itu manusia harus mampu mengendalikan nafsunya karena nafsu merupakan musuh yang melekat dalam diri seseorang, bahkan menurut Abu Bakar al-Wara’ nafsu lebih sulit dihadapi daripada setan.
Manusia yang mengetahui nafsu maka ia mengetahui Tuhannya. Maksudnya orang yang mengetahui nafsunya dengan pandangan hina, dha’if, rusak(mampu mengendalikannya) maka ia akan mengetahui Tuhannya dengan pandangan mulia, luhur dan kekal (mencapai derajat ma’rifat).

C.      Nafs Dalam Pertumbuhan Psikospiritual
Dimata para sufi dalam diri manusia terjadi perkembangan sebanyak tujuh kali. Jika hal itu tidak terjadi maka diri sesorang tetap berada dalam derajat yang rendah, yakni masih terbelenggu dengan materi dunia dan lupa pada Tuhan. Tetapi jika sudah mencapai pada tahap terakhir manusia dapat menjadi insan kamil, dan tidak lagi terkungkung oleh materi dunia, tetapi saat itu ia sudah sangat bahagia karena dapat menyatu dengan Tuhannya dan baginya yang penting hanya itu tidak ada yang lain.
Adapun tahapan diri tersebut adalah:
1) Nafs Amarah/Tirani.
Term nafs amarah secara implisit disebut dalam al qur’an:
وما ابرئ نفسي ان النفس لامارة بالسؤ الامارحم ربي ان ربي غفور رحيم
“ Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhannku maha pengasih lagi maha penyayang”.(Q.S.Yusuf: 53)
Ada tiga kata yang harus diterjemah dalam pembahasan ini, yaitu; نفس (nafs), امارة (amarah) dan سؤ  (su’),. Secara lughawi nafs artinya jiwa, amarah artinya yang banyak menyuruh, su’ artinya keburukan atau kejahatan. Nafs amarah bissu’ adalah jiwa yang memiliki kecenderungan keburukan.
Sedangkan menurut al-Kurdi nafs amarah adalah nafs yang mengajak ke watak badaniyah dan memerintahkan untuk melakukan kesenangan yang dilarang oleh syara’ dan menarik hati ke arah yang tingkat yang rendah.
Tingkat nafs ini diterjemahkan sebagai nafs yang memerintah, mendominasi, atau menyuruh kepada kejahatan. Nafs tirani ini berusaha untuk mendominasi dan mengendalikan pikiran serta tindakan kita.
Karakteristik nafs ini cenderung kepada semua hal-hal yang buruk, secara terperinci al qur’an menyebutkan kecenderungan buruk itu yaitu: hasad, kecenderungan berbuat dosa, zalim, mesum, sombong, culas dan kikir.
2) Nafs Lawwamah / penuh penyesalan
Term lawwamah disebutkan dalam al-Qur’an:
لااقسم بيوم القيامة ولااقسم بالنفس اللومة
“ sungguh aku bersumpah dengan hari kiamat dan aku bersumpah dengan jiwa yang sangat menyesali dirinya”.(Q.S.al-Qiyamah: 1-2)
Lawwamah adalah kata bentukan dari      لام,يلوم, لوما, لائم, لوام yang artinya mencela, secara lughawi term lawwamah ini mengandung arti amat mencela atau banyak mencela.
Nafs lawwamah adalah nafs yang diterangi oleh cahaya hati, maka nafs ini menurut kepada akal pada waktu tertentu, dan bermaksiat di waktu yang lain, kemudian nafs ini menyesali dan mencela dirinya.
Ciri-ciri dari nafs ini adalah selalu mengeluh, kecewa dan menyalahkan dirinya sendiri. Dalam surah al-Zumar: 56 dan surah al-Ma’arij: 19-21 menyebutkan bahwa nafs menyesali dirinya atas hilangnya peluang untuk berbuat amal baik.
ان تقول نفس ياحسرتي على ما فرطت فى جنب الله وان كنت لمن الساحرين
Supaya jangan ada nafs yang mengatakan : amat besar penyesalanku atas kelalaianku (dalam menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedangkan aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olok (agama Allah).”
ان الانسان خلق هلوعا اذا مسه الشر جزوعا واذا مسه الخير منوعا
“Sesungguhnya manusia diciptakan Tuhan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesalahan ia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan ia sangat kikir.”
Nafs dalam tingkat ini merupakan keadaan batin yang bekerja mengawasi secara internal terhadap tingkah laku, satu dari kondisi dimana orang-orang mukmin yang berada pada tingkat ini selalu mempertanyakan dirinya, menghitung-hitung amalnya serta mencela kesalahan yang terlanjur dilakukannya, baik perkataan maupun perbuatannya.
Pada tingkat ini juga kita memahami dampak negatif pendekatan egois kita terhadap dunia, walaupun kita memiliki kemampuan untuk berubah. Amalan buruk semakin menjijikkan bagi kita, kita memasuki lingkaran berbuat dosa, menyesali perbuatan tersebut kemudian kembali berbuat dosa. Ibarat nafs lawwamah ialah seorang pecandu yang sudah mengerti dampak kecanduannya, tetapi belum bisa menghilangkan kecanduannya itu. Untuk itu perlu usaha yang lebih tegas dan keras lagi agar berhasil keluar dari nafs ini. Nafs ini banyak dimiliki oleh orang, biasanya orang yang mengerti agama tetapi masih setengah-setengah, ia belum mampu untuk mengendalikan nafsunya tersebut, sehingga tiap kali ia melakukan dosa ia selalu menyesal dan setelah itu tidak ada kelanjutannya lagi dan tanpa melakukan taubat.
3) Nafs Mulhimah / Nafs yang terilhami
Yang dimaksud dengan nafs mulhimah adalah nafs yang diberi ilham ilmu, tawadhu’, qana’ah, dan saqhawah oleh allah.
Pada tingkat tiga ini kita mulai merasakan kesenangan sejati didalam berdoa, meditasi, dan kegiatan spiritual lainnya. Kita mulai mengalami sendiri kebenaran spiritual yang selama ini hanya kita dengar atau kita baca. Kita mulai merasakan cinta hakiki kepada Tuhan dan kepada ciptaannya dan ini adalah sebagai awal dari praktek tasawuf sejati.
Ciri-ciri dari nafs ini adalah kedermawanan, qana’ah tawakkal, taubat. Pada saat tingkat ini taubat bukan semata menyesal dan menyalahkan diri sendiri, melainkan tidak mencari pembesar atas kesalahannya, mengganti amal buruk semasa lampau dengan amal kebaikan, serta tidak mengulanginya dimasa datang. Oleh karena itu mereka mulai mendengar suara hati mereka sehingga mampu membedakan antara yang benar dan yang salah.
4) Nafs Muthmainnah/ Nafs yang tentram
Muthmainnah berasal dari kata  طمن, اطمئن, طماءنينةyang artinya tenang setelah mengeluh yang gelisah. Dalam hal ini nafs muthmainnah artinya adalah jiwa yang tenang karena ia mantap dan kuat setelah mengalami proses interaksi dengan lingkungan yang membuatnya mengeluh dan gelisah.
Pada tingkat ini jiwa yang tenang ditandai dengan kearifan, keyakinan terhadap Tuhan, rasa syukur, memiliki rasa aman, hatinya tenang atau tentream karena selalu ingat kepada Allah.
Jadi orang yang jiwanya telah mencapai tingkat ini adalah hatinya selalu tentram karena selalu ingat kepada Allah, yakin seyakin-yakinnya terhadap apa yang diyakininya sebagai kebenaran, dan oleh karena itu ia tidak mengalami konflik batin, tidak merasa cemas dan tidak pula takut. Sifat kondisi seperti ini adalah sebagai puncak kebahagiaan seorang mukmin.
5) Nafs Rodhiyah/yang ridho.
Pada tingkat ini kita tidak hanya merasa puas dengan takdir kita, akan tetapi kita juga akan merasa puas terhadap segala kesulitan dan ujian kehidupan yang juga berasal dari Tuhan. Kondisi nafs yang ridho ini sangat berbeda dengan cara yang biasa kita lakukan didalam menjalani kehidupan di dunia ini. Kita menyadari bahwa kita secara kontinu dikelilingi oleh rahmat dan belas kasih Allah.
Ketika rasa syukur dan cinta kita kepada Allah demikian besarnya, bahkan yang pahit terasa manis bagi kita, maka kita telah mencapai tahap nafs yang ridho ini. Adapun cirinya adalah keajaiban, kebebasan, ketulusan, perenungan dan ingat kepada Tuhan.
Keajaiban adalah hal-hal yang mungkin karena Tuhan menjawab doa yang tulus dari orang-orang yang berada di tingkat ini. Kebebasan adalah kita tidak tergoda lagi dengan kesenangan dunia, perhatian kita terpusat pada batiniah dan Tuhan. Ketulusan adalah tulus dan ikhlas menerima ketentuan Tuhan. Perenungan dan ingat kepada Tuhan adalah dengan mengingat akan Tuhan melalui perenungan terhadap segala nikmat dan cobaanNya, kita akan semakin lebih dekat pada Tuhan.
6) Nafs Mardhiyah/Yang diridhoi Tuhan.
Pada tingkat ini kita memperoleh kesatuan batiniah yang sejati dan utuh; kita merasakan dunia sebagai suatu kesatuan yang utuh, kita menyadari bahwa seluruh kekuatan untuk bertindak datang dari Tuhan, kita tidak melakukan sesuatu apapun dengan sendirinya. Kita tidak lagi merasa takut terhadap segala sesuatu atau meminta suatu apapun. Kita tidak lagi memiliki hasrat untuk berbicara atau berkomunikasi, hiasan luar kita telah dibinasakan, namun hiasan dalam kita telah menjadi istana.
7) Nafs Kamilah/ yang suci/ yang sempurna
Sedikit orang yang mencapai tingkat ini telah melampaui diri secara utuh. Tidak ada lagi ataupun diri yang tertinggal hanyalah kesatuan dengan Tuhan. Dan selama jejak ego masih tersisa maka kita akan dapat mencapai tingkat ini.
Seseorang yang mencapai tingkat ini berada didalam doa yang konsisten karenanya mereka tidak lagi punya kehendak. Seolah-olah dihantarkan kehadirat penguasa yang Maha Arif dan Maha Kuat. Pilihan yang terbaik adalah menyerahkan diri sepenuhnya kepada sang penguasa tersebut. Didalam kehadiran dan kearifan itu tidak lagi tersisa tempat untuk kehendak kita.
Pada tingkat ini tidak ada lagi perasaan diri terpisah atau identitas terpisah. Tidak ada lagi batas yang jelas antara diri dan Tuhan. Diri telah menjadi garam yang larut dalam larutan yang ada hanyalah Tuhan.
Selain itu juga pada tingkat ini telah mencapai kesempurnaan, yakni kesempurnaan moral yang telahg bersih dari semua hasrat kejasmanian sebagai hasil kesadaran murni akan Allah, dengan membuka selubung diri, mengikuti sinar cahaya murni akan terbimbing kesadaran hati. Pada tingkat ini manusia akan mencapai tingkat mukashafah yakni terbukanya mata hati untuk melihat Allah dan menyatu denganNya. Pada hakekatnya Allah ada dalam diri  dan diri adalah Allah. Manusia  tidak mempunyai kehendak karena manusia tersebut menyatu dengan Allah, jadi dalam kehidupan manusia menyatu dengan Allah dan ia tidak menginginkan apa-apa baik surga maupun neraka.

D.    Metode Tazkiyatun Nafs
Tahkiyatun Nafs adalah membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji. Penyucian nafs mustahil dilakukan tanpa mengamalkan pengekangan diri, kerja keras dan kesungguh-sungguhan. Al-Qur’an menjadikan kesungguh-sungguhan sebagai syarat untuk memperoleh petunjuk dan bimbingan Allah.
Dan mereka berjuang dan bersungguh-sungguh demi Kami, Kami pasti akan menunjuki mereka jalan-jalan Kami”(Q.S.al-Ankabut: 69)
Bagi setiap pemula, bagi setiap orang yang berada dalam tahap menengah, bahkan bagi seseorang yang telah mencapai tahap tertinggi, pengekangan diri mutlak diperlukan dan sama sekali tidak boleh dihindarkan oleh sang hamba Allah. Tanpa itu manusia akan merugi sebagaimana dikatakan dalam Al qur’an.:
“ Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.”(Q.S.al-Ashr: 3)
Untuk membersihkan hati dapat dilakukan dengan cara:
  1. Menghilangkan cinta dan keterikatan pada dunia, dunia itu sendiri tidaklah tercela sebab dunia adalah tempat bercocok tanam atau ladang akhirat dan sarana untuk mencapainya. Akan tetapi cinta pada dunia dan keterikatannya adalah sebuah rintangan.
  2. Merenungkan ayat-ayat Al qur’an.
  3. Manusia musti menundukkan segenap hasrat, keinginan, hawa nafsu, kekuatannya serta mengendalikan segala sesuatu di dunia ini dibawah perintah keridhoan dan cinta Allah.
  4. Seorang mestilahg menundukkan segenap kemampuan fisik dan mentalnya dibawah bimbingan Allah. Artinya ia mesti memanfaatkan segala sesuatu sesuai dengan perintah Allah.
  5. Memerangi hawa nafsu
  6. Menyadari bahwa Allah tidak dimana-mana melainkan ada didalam hati kita.
  7. Mencari bimbingan/guru yang lebih mengerti.
  8. Senantiasa dan terus menerus mengingat Allah.
  9. Penyucian Nafs juga bisa dilakukan dengan proses pendidikan.
  10. Disamping melalui usaha dan pendidikan penyucian jiwa juga bisa terjadi karena karunia dan rahmat Allah yang diberiakn kepada orang yang dikehendaki olehNya.
E.     Kesimpulan
  1. Nafs adalah istilah yang paling umum dalam psikologi sufi, karena istilah ini diterjemahkan sebagai ego, atau jiwa, intisari, nafas. Dalam bahasa arab, nafs mempunyai banyak arti, dan salah satunya adalah jiwa. Sedangkan menurut istilah nafs dapat diartikan jiwa yang mengajak kepada kejelekan.
  2. Nafs dalam pertumbuhan psikospiritual mengalami tujuh tahapan, yaitu: nafs amarah, nafs lawwamah, nafs mulhimah, nafs muthmainnah, nafs radhiyah, nafs mardhiyah, nafs kamilah.
  3. Metode tazkiyatun nafs sangat banyak ragamnya karena setiap sufi mempunyai metode tersendiri, pada intinya metodenya adalah menjauhi dunia dalam arti tidak terbelenggu oleh dunia, dunia hanya sarana.
F.      Saran
  1. Seseorang haruslah berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadahnya dan berusaha mengendalikan nafsu sekuat mungkin agar seseorang tersebut bahagia di dunia dan akhirat.
  2. Dalam mencapai tingkatan yang sempurna atau mukhasafah maka seseorang harus rela bekerja keras dan berusaha secara sungguh-sungguh. Karena tidak ada tingkatan yang dapat dicapai dengan mudah.
  3. Semoga dengan mempelajari ini kita lebih mawas diri dan menyadari bahwa diri kita ini tidak apa-apanya, maka kita tidak boleh sombong.

TILAWAH, TA'LIM DAN TAZKIYAH

Maha Suci Allah telah menurunkan al-Qur’an sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. Di dalamnya kaya dengan ilmu dan pengajaran. Beruntunglah bagi sesiapa yang bertadabur al-Qur’an iaitu orang yang mengamati dan menghayati bait-bait ayat al-Qur’an, kemudian berfikir dan mengambil pengajaran daripadanya. Kemudian membandingkan perkaitan dengan hidupnya. Ia melibatkan rifleksi hati yang mampu menguja anggota badan untuk beramal.

Al-Qur’an juga berjaya melahirkan para sahabat seperti Saidina Abu Bakar as-Shidiq, Saidina Ali Karamallahuwajhah, Saidatina Khadijah r.ha, Saidatina Aishah r.ha, Zaid bin Harithah, Bilal bin Rabbah dan yang lain yang diceritakan di dalam sejarah. Wahyu yang didatangkan melalui Rasulullah saw benar-benar dapat mengubah pemikiran mereka sehingga Saidina Umar r.a yang garang dan keras hati boleh menjadi seorang yang penyabar dan lembut hati kepada orang-orang Mukmin. Sanggup berjuang hingga ke titis darah terakhir semata-mata menegakkan Kalimah Toiyibbah.

Zaman selepas kewafatan Rasulullah saw juga berjaya mewujudkan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Sallehuddin al-Ayubi, Muhammad al-Fateh dan ulama-ulama penyambung tugasan para Rasul. Al-Qur’an dan sunnah mampu mewujudkan individu Muslim yang Mukmin walaupun ketiadaan jasad Rasulullah saw itu sendiri.

Timbul persoalan di sini, bagaimana al-Qur’an dan sunnah mampu mengubah seseorang itu dari satu keadaan yang tidak baik kepada keadaan yang lebih baik sehingga seakan-akan menyamai generasi sahabat atau lebih daripada itu. Rasulullah saw pernah bersabda;

“Akan ada diakhir zaman nanti orang-orang apabila beramal melebihi 50 kali ganda daripada kamu.” Sahabat bertanya; “Siapakah kamu itu?” Rasulullah saw menjawab; “kamu itu ialah kamu semua, sahabat-sahabatku.”

Maka tidak mustahil sesiapa sahaja dikalangan kita boleh mencapai tahap tersebut. Di dalam al-Qur’an ada menerangkan satu kaedah pengajaran dan pembelajaran yang berkesan sehingga mampu mengubah peribadi individu Muslim. Kaedah tersebut ialah penggunaan konsep tilawah, ta’lim dan tazkiyah sebagaimana di dalam surah al-Baqarah:129,

رَبَّنَا وَٱبۡعَثۡ فِيهِمۡ رَسُولاً۬ مِّنۡہُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَيُزَكِّيہِمۡ‌ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (١٢٩Wahai Tuhan Kami! Utuslah kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayatMu (firmanMu) dan mengajarkan mereka isi kandungan Kitab (Al-Quran) serta Hikmat kebijaksanaan dan membersihkan (hati dan jiwa) mereka (dari syirik dan maksiat). Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (129)

Tilawah( ۡ يَتۡلُو )

Tilawah ialah satu konsep satu hala di mana wujud suasana guru membacakan ilmunya dan didengari oleh anak murid atau pendengar yang mendengar dengan meneliti isi kandungannya dan cuba mengikutinya . Konsep ini selalu digunakan di sekolah-sekolah, tempat ceramah, khutbah Jumaat, siaran radio, dan kaedah-kaedah yang seumpama.

Contohnya, tilawah al-Qur’an. Bacaan diperdengarkan oleh pembaca dan didengari oleh penonton. Di sekolah pula guru menerangkan ilmunya dan didengari oleh pelajar di dalam kelas. Di dalam majlis ceramah, penceramah memberi kuliahnya dan didengari oleh mereka yang hadir. Ini bermakna ilmu dibacakan dan sepatutnya diikuti dengan baik tetapi pemahamannya bergantung kepada pendengar. Ada yang boleh memahaminya dengan baik, ada yang memahaminya separuh sahaja dan ada yang tidak memahaminya langsung. Oleh itu ia perlu pergi ke proses seterusnya sama ada ta’lim atau tazkiyah.


Ta’lim (َيُعَلِّمُهُمُ )

Ta’lim adalah suatu konsep memastikan berlakunya pemahaman terhadap apa yang diajar. Konsep ini memerlukan pengajaran dan pembelajaran secara dua hala atau lebih. Pendekatan yang boleh diguna seperti perbincangan dalam kumpulan atau bengkel, tutorial, ujian atau peperiksaan, latihtubi dan banyak lagi teknik yang seumpama bergantung kepada kreativiti-kreativiti penyampai maklumat. Yang perlu dipastikan adalah pemahaman telah berlaku.

Fenomena disekolah sebagai contoh, markah ujian sejarah di dalam satu kelas yang mengandungi 30 orang pelajar adalah berbeza-beza walaupun mereka mendapat ilmu daripada seorang guru sejarah yang sama. Ini menunjukkan tahap pemahaman mereka yang berbeza dan mungkin juga usaha untuk memahamkan ilmu tersebut adalah berbeza-beza kesungguhannya.

Sebagai guru atau murrabi atau pendakwah sepatutnya mengikut saranan al-Qur’an bahawa setiap apa yang disampaikan perlu dipastikan ia betul-betul difahami oleh pelajar atau mad’u. Iaitu konsep mengajar sampai faham atau sampai pandai. Inilah konsep yang digunakan dalam Islam. Maka akan lahirlah para cendiakawan dan ilmuan.

Jika dirujuk kepada ayat di atas, Nabi Ibrahim a.s berdoa kepada Allah swt supaya diutuskan seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri مِّنۡہُمۡ ). Apa pengajarannya? Mengapa dari kalangan mereka sendiri?

Menurut sejarah, Nabi Ibrahim a.s adalah dari keturunan Iraq. Berkahwin dengan Sarah juga dari keturunan Iraq. Maka lahirlah Nabi Isyak a.s menjadi keturunan Iraq. Daripada Nabi Isyak a.s pula lahirlah Nabi Yaakob a.s dan seterusnya Nabi Yusuf a.s.

Nabi Musa a.s, Nabi Harun a.s dan sehinggalah Nabi Isa a.s adalah daripada keturunan Nabi Yaakob a.s. Mereka diutuskan kepada Bani Israil. Bila diteliti dengan baik, terdapat banyak cerita di dalam al-Qur’an berkenaan kisah Nabi Musa a.s. Ujian yang dihadapinya adalah sangat berat. Rasulullah saw pernah berdoa supaya Allah ‘azza wa jalla merahmati Nabi Musa a.s. Ada dua ujian besar yang dihadapi oleh Nabi Musa a.s. iaitu:

(1) Berhadapan dengan Fira’un. Pemimpin atau raja yang paling berkuasa, paling kejam dan paling jahat.

(2) Kaum Bani Israil yang sangat degil, sombong dan ego. Mereka payah beriman kepada ajaran Nabi Musa a.s. walaupun mereka telah melihat sendiri 9 mukjizat Nabi Musa a.s. sebagai bukti kenabian Nabi Musa a.s. Ketika Nabi Musa a.s meninggalkan mereka dalam tempoh yang tidak lama ke Bukit Tursina, mereka kemudian berpaling menyembah lembu yang diberi nama Samiri.

Ini memberi gambaran kepada kita bahawa bukanlah senang untuk menjadi seorang da’i. Banyak halangan dan dugaan yang akan dihadapi. Namun setiap usaha yang dibuat pasti mendapat ganjaran disisi Allah ‘azza wa jalla.

Manakala Nabi Ibrahim a.s juga berkahwin dengan Hajar dari keturunan Mesir. Hasil perkahwinan mereka lahirlah Nabi Ismail a.s. Nabi Ismail a.s pula berkahwin dengan wanita dari keturunan Arab yang menetap di Makkah sehingga melahirkan keturunan Arab. Nabi Muhammad saw adalah dari keturunan Nabi Ismail a.s yang berketurunan Arab. Selepas Nabi Ismail a.s, tiada lagi Nabi diutuskan sehinggalah kewujudan Nabi Muhammad saw di bumi Arab itu.

Ini bermakna, doa Nabi Ibrahim dikabulkan oleh Allah swt selepas 4 atau 5 ribu tahun kemudian. Itu doa seorang Nabi, jika kita bagaimana pula? Terpulanglah kepada Allah swt sama ada hendak memakbulkannya dengan segera atau lambat atau tidak dimakbulkan. Sebagai orang Mukmin perlulah beriman kepada qadha’ dan qadhar Allah swt. Meyakini bahawa setiap yang ditetapkan Allah swt keatas dirinya adalah yang terbaik. Allah ‘azza wa jalla mengahui tetapi kita tidak mengetahui ilmu-Nya. Malah perbuatan berdoa itu sendiri menunjukkan kerendahan dan pengharapan seorang hamba kepada Penguasanya. Perbuatan seperti ini adalah ibadah. Setiap ibadah pasti mendapat ganjaran pahala.

Kembali kepada persoalan mengapa Nabi Ibrahim a.s memohon supaya diutuskan seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri? Ini kerana apa yang hendak dibawa ialah pemahaman agama. Justeru itu adalah lebih berkesan dan mudah sekiranya ia dibawa oleh orang tempatan yang mengenali budaya dan bahasa setempat. Malah para da’i juga hendaklah memahami budaya tempatan dan duduk bersama mereka supaya pengajaran dan pembelajaran menjadi lebih lunak dan menyelinap hingga ke kalbu.

Jika kita mengimbau kembali sejarah Islam di Acheh, seorang berbangsa Belanda bernama Dr.Snouck Hurgronje telah berjaya menembusi pengaruh Islam di Acheh. Sebelum ini, Acheh adalah satu-satunya daerah di Indonesia yang kebal dari penaklukan Belanda. Sehinggalah kehadiran Dr.Snouck Hurgronje dapat mempengaruhi dan mengubah pemikiran orang-orang Islam Acheh dan akhirnya Acheh berjaya dijatuhkan ketangan Belanda. Bagaimana Dr.Snouck Hurgronje melakukannya?

Dr. Snouck Hurgronje telah mengkaji budaya, peradaban, dan agama Islam sehingga sanggup masuk Islam dengan nama Abdul Ghaffar. Beliau juga pandai berbahasa Arab dan berkahwin dengan rakyat tempatan. Selama 16 tahun berada di sana, beliau berjaya mempengaruhi pemikiran orang Acheh dan akhirnya Belanda berjaya menakluki Acheh.(rujuk http://en.wikipedia.org/wiki/Christiaan_Snouck_Hurgronje)

Begitu juga pergerakan mubaligh Kristian di Sarawak. Mereka cuba mempelajari budaya dan bahasa tempatan seperti Iban, Kadayan dan yang lain. Akhirnya berjaya sehingga kini banyak gereja-gereja di Sarawak dan majoriti penduduk di Sarawak adalah penganut agama Kristian.

Jelas di sini, untuk mengaplikasi konsep mengajar sampai faham atau sampai pandai ini memerlukan pengorbanan yang bukan sedikit.

Justeru itu, orang-orang yang bukan berbangsa Arab, untuk memahami al-Qur’an yang berbahasa Arab perlu berkorban mempelajari Bahasa Arab semata-mata cuba memahami secara mendalam isi kandungan al-Qur’an. Membaca terjemahan al-Qur’an adalah berbeza kefahamannya berbanding memahami Bahasa Arab yang unik itu. Ini sangatlah penting untuk menjadi seorang yang fiqh ad-Din kerana segala-gala rahsia Islam berada di dalam al-Qur’an.

Tazkiyah ( َ
وَيُزَكِّيہِمۡ‌ۚ )

Rasulullah saw terpaksa berhadapan dengan masyarakat Arab yang rosak budaya sosialnya. Masyarakat yang sukakan hiburan semata-mata, masalah zina, tipu menipu dalam jual beli, yang kaya menindas yang miskin, penyembahan bahala dan lain-lain masalah aqidah dan sosial. Menangani masyarakat yang rosak selama 4 hingga 5 ribu tahun memang sangat mencabar. Namun, berpandukan wahyu(al-Qur’an), Rasulullah saw yang berbangsa Arab dan mengetahui budaya masyarakatnya berjaya mengharungi onak dan duri sehingga melahirkan generasi Sahabat yang menyambung perjuangannya. Bagaimanakah ia dilakukan?

Al-Qur’an sebagai mu’jizat diturunkan untuk membaiki aqidah dan cara hidup Muslim. Memperolehi ilmu secara tilawah dan memahami ilmu secara ta’lim adalah tidak mencukupi untuk mengubah peribadi seseorang Muslim. Orang yang berilmu tidak semestinya beramal. Orang yang beramal tanpa ilmu pula adalah rugi dan sia-sia. Guru di sekolah boleh melahirkan pelajar yang pandai tetapi belum tentu berakhlak mulia. Ini kerana ilmu yang diperolehi tidak sampai ke hati. Maka ilmu yang ada tidak dapat mengubah peribadi pelajar.

Hadith Rasulullah saw;
 أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْب - رواه البخاري ومسلم
Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik, maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa itu adalah hati “. - (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Jika dilihat para sahabat di zaman Rasulullah saw, hampir 99% daripada mereka adalah buta huruf. Mereka tidak dapat membaca. Sementara itu, ramai juga dari kalangan sahabat ini keluar berjihad menentang musuh Islam. Maka masa untuk tilawah dan ta’lim adalah terhad. Namun mereka tetap hebat dengan tazkiyah. Apa yang ditazkiyahkan?

Mereka telah mentazkiyahkan perkara:

1. Menyucikan dan membersihkan Aqidah dari syirik kepada mentauhidkan Allah swt. Asal tauhid ialah ‘wahada’ yang bermaksud Esa. Nabi saw mengambil masa 13 tahun untuk mengukuhkan aqidah para sahabat.

2. Menyucikan, membersihkan, memperbaiki diri daripada akhlak yang tidak baik dan daripada amalan-amalan maksiat sebagaimana amalan jahiliyah.

3. Membersihkan dan menyucikan harta.

Tazkiyah Aqidah Dari Syirik

Bangsa Arab sebelum kedatangan Rasulullah saw telah membuat berhala daripada pelbagai bahan seperti kayu, batu, logam dan ada yang dibuat daripada buah kurma yang dibungkus. Mereka membuatnya sebagai patung penyembahan, ada yang selepas beribadah kemudian memakan semula patung yang dibuat daripada kurma apabila mereka rasa lapar. Ada yang dibuat untuk kebanggaan seperti patung raja-raja, para pahlawan dan ilmuwan semata-mata untuk mengingati sejarahnya yang baik agar dijadikan contoh. Ada pula membuatnya hanya sekadar sebagai perhiasan yang disimpan di dinding rumah, depan pintu rumah dan di halaman rumah. Kalau diperhatikan di zaman sekarang yang dikatakan sebagai zaman moden, terdapat patung-patung sebagai sembahan, tugu peringatan dan juga sebagai perhiasan. Mengejar wang, pangkat dan kemewahan sehingga membelakangkan Allah ‘azza wa jalla. Bukankah itu sama seperti aqidah zaman jahiliyah yang perlu ditazkiyahkan?

Arab jahiliyah juga ada yang mempercayai Allah swt mempunyai anak. Orang Yahudi mempercayai ‘Uzair adalah anak Allah. Orang Nasrani mempercayai Nabi Isa a.s adalah anak Allah. Manakala orang Musyrikin Arab mempercayai malaikat adalah anak Allah. Sehingga kini kepercayaan ini masih ada dan memerlukan tazkiyah.

Tazkiyah Akhlak

Telah disebutkan sebelum ini, orang Arab jahiliyah mempunyai akhlak yang teruk. Mereka merendahkan darjat wanita sehingga sanggup menguburkan anak perempuan hidup-hidup kerana menutup malu dan supaya tidak terhina dengan kelahiran anak perempuan. Amalan-amalan seperti minum arak, berjudi, bertilik nasib, anshab dan azlaam. Anshab ialah batu tempat penyembelihan kurban mereka yang dipuja-puja(seperti perkara khurafat). Azlaam pula anak panah yang tiada bulu dihujungnya digunakan untuk undian. Satu ditulis ‘lakukanlah’, satu ditulis ‘jangan dilakukan’ dan satu lagi tidak ditulis apa-apa kemudian diletakkan di dalam Ka’abah. Juru kunci Ka’abah diminta mengambil anak panah itu untuk melihat sama ada mereka perlu atau tidak melakukan pekerjaan yang dimaksudkan(seperti menilik nasib). Amalan-amalan seperti ini masih wujud disesetengah tempat. Sedangkan manusia diberikan akal fikiran oleh Allah swt untuk membuat pilihan berdasarkan ilmu dan syari’at. Akhlak dan amalan seperti inilah yang perlu ditazkiyahkan.

Tazkiyah Harta

Orang Arab jahiliyah sebelum kedatangan Rasulullah saw juga mengamalkan amalan riba seperti mengadakan sistem bunga dalam hutang piutang. Ini dipanggil sebagai riba nasiah. Manakala riba fadhli ialah mencampurkan suatu yang baik dengan yang tidak baik dalam jual beli atau seumpamanya. Sebagai contoh, menjual buah yang elok dicampur dengan yang busuk semasa timbangan. Menimbang emas yang dicampurkan dengan bahan pemberat yang lain untuk menipu timbangan. Ini semua perlukan tazkiyah supaya menjadi seorang yang jujur, amanah dan tidak menzalimi sesama manusia. Justeru zakat diwajib sebagai tazkiyah harta.

Jelas disini, tazkiyah hati sangat penting dalam perubahan hidup Muslim. Aqidah yang mantap akan melahirkan insan yang bermotivasi dan bermatlamat sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah swt.

Maka dapat disimpulkan disini bahawa tilawah sepatutnya akan menarik kepada ta’lim dan tazkiyah. Apa-apa yang dibaca atau didengari mestilah difahami melalui pelbagai cara dan penyucian atau pembersihan hati mestilah berlaku. Perubahan akan dapat dilihat melalui pengamalan individu Muslim itu. Jika tiada ketiga-tiga konsep ini, maka tidak akan lahir orang yang beriman dan bertaqwa.

Timbul persoalan di dalam diri, bagaimana untuk mendapatkan atau melakukan tazkiyah? Tazkiyah adalah sebahagian daripada Tarbiyah( memperbaiki, memelihara, menjaga, mendidik, memimpin, meninggikan, menyempurnakan, menumbuhkan dan mengembangkan). Manusia mempunyai 3 elemen yang perlu ditarbiyahkan iaitu:

1. Akal. Akal manusia boleh ditarbiyah dengan ilmu. Ilmu menyebabkan akal dapat membezakan di antara baik dan buruk.

2. Jasad atau badan atau fizikal manusia. Tubuh manusia dapat ditarbiyah dengan perkara-perkara yang menyihatkan seperti makan makanan yang berzat dan melakukan senaman.

3. Hati. Hati nurani manusia dapat ditarbiyah dengan iman dan Islam. Proses mendapatkan iman dan Islam ini memerlukan pengorbanan yang memenatkan. Perlu bersedia untuk ‘at-tawissi’( dalam surah al-Asr, ‘at-tawissi’ bermaksud berpesan-pesan) yakni berpesan-pesan kepada kebenaran dengan kesabaran. Tidak semua orang boleh menerima teguran dan pesanan dengan hati yang terbuka. Oleh itu ta’aruf (mengenali orang yang hendak dipesan) adalah perlu untuk faham memahami antara satu sama lain(tafahum) dan diri sendiri juga perlu bersedia untuk ditegur dan dipesan-pesan. Kemudian sifat bantu membantu(takaful) perlu diwujudkan.

Kadang-kala wujud perdebatan apabila ditegur atau dinasihati. Teguran disambut dengan jawapan seperti;

“Engkau ni imam atau ustaz?” atau “Apa engkau ambil peduli? Kubur lain-lain…”

Mengapa ini boleh berlaku? Ini disebabkan tiada elemen ta’aruf dan tafahum diperingkat permulaan.

Bagaimana untuk membina ta’aruf, tafahum dan takaful? Untuk mewujudkannya perlu kepada kumpulan kecil atau kumpulan usrah yang duduk berbincang dalam iman dan istiqamah. Kumpulan ini merupakan asas kepada pembentukan tarbiyah. Ia seolah-olah seperti satu unit sel yang bersedia untuk bergabung dengan kumpulan mukmin yang lain membentuk tisu, organ dan seterusnya dapat berfungsi dalam keluarga, masyarakat dan Negara.

Terdapat 4 ayat dalam al-Qur’an yang menyebut perkataan tilawah, ta’lim dan tazkiyah:

1. Ayat 129 di dalam surah al-Baqarah di atas.

رَبَّنَا وَٱبۡعَثۡ فِيهِمۡ رَسُولاً۬ مِّنۡہُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَيُزَكِّيہِمۡ‌ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (١٢٩)
Wahai Tuhan Kami! Utuslah kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayatMu (firmanMu) dan mengajarkan mereka isi kandungan Kitab (Al-Quran) serta Hikmat kebijaksanaan dan membersihkan (hati dan jiwa) mereka (dari syirik dan maksiat). Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (129)

2. Ayat 151 di dalam surah al-Baqarah juga.
كَمَآ أَرۡسَلۡنَا فِيڪُمۡ رَسُولاً۬ مِّنڪُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡكُمۡ ءَايَـٰتِنَا وَيُزَكِّيڪُمۡ وَيُعَلِّمُڪُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِڪۡمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمۡ تَكُونُواْتَعۡلَمُونَ(١٥١)
(Nikmat berkiblatkan Kaabah yang Kami berikan kepada kamu itu), samalah seperti (nikmat) Kami mengutuskan kepada kamu seorang Rasul dari kalangan kamu (iaitu Muhammad), yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan membersihkan kamu (dari amalan syirik dan maksiat) dan yang mengajarkan kamu kandungan Kitab (Al-Quran) serta Hikmat kebijaksanaan dan mengajarkan kamu apa yang belum kamu ketahui. (151)

3. Ayat 164 di dalam surah Ali-Imran.

لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيہِمۡ رَسُولاً۬ مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُزَڪِّيہِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِڪۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ (١٦٤)
Sesungguhnya Allah telah mengurniakan (rahmatNya) kepada orang-orang yang beriman, setelah Dia mengutuskan dalam kalangan mereka seorang Rasul dari bangsa mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (kandungan Al-Quran yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya) dan membersihkan mereka (dari iktiqad yang sesat), serta mengajar mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum Syariat) dan sesungguhnya mereka sebelum (kedatangan Nabi Muhammad) itu adalah dalam kesesatan yang nyata. (164)

4. Ayat 2 di dalam surah al-Jumu’a .

هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلۡأُمِّيِّـۧنَ رَسُولاً۬ مِّنۡہُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُزَكِّيہِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٢)
Dialah yang telah mengutuskan dalam kalangan orang-orang (Arab) yang Ummiyyin, seorang Rasul (Nabi Muhammad s.a.w) dari bangsa mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya), dan membersihkan mereka (dari iktiqad yang sesat), serta mengajarkan mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum syarak) dan sesungguhnya mereka sebelum (kedatangan Nabi Muhammad) itu adalah dalam kesesatan yang nyata. (2)

Kita Penyambung Tugas Rasul

Tugas Rasul ialah:

1. Membacakan al-Kitab(al-Qur’an) – Tilawah.

2. Membersihkan Aqidah dan Akhlak. – Tazkiyah

3. Mengajarkan al-Kitab dan Hikmat – Ta’lim

Menurut 4 ayat di atas, proses pengajaran dan pembelajaran mestilah bermula dengan tilawah, kemudian diikuti dengan ta’lim dan tazkiyah. Boleh juga dimulakan dengan tilawah kemudian diikuti dengan tazkiyah dan ta’lim. Konsep ini boleh diaplikasi oleh pendakwah, da’i, murrabi maupun diri perseorangan itu sendiri.

Akhir kata, al-Qur’an adalah mu’jizat dan merupakan ni’mat yang tidak ternilai untuk orang-orang yang beriman. Dengan adanya al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw, generasi muktahir ini mampu mengikuti generasi sahabat dan tabi’in. Kuatkanlah azam dan tekad. Mohonlah restu dari Ilahi.Amin.

Wallahu’alam.
 
**diambil dr ersamaummualiya

Lokasi Kami


Lihat PILAAR di peta yang lebih besar
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons